Pada Kurikulum 2013, pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks. Melalui pendekatan ini diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Metode pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMP, SMA, dan SMK terdiri atas empat tahap, yaitu: 1) membangun konteks, 2) pemodelan teks, 3) pembuatan teks secara bersama-sama, dan 4) pembuatan teks secara mandiri. Dalam petunjuk teknis implementasi Kurikulum 2013 setiap mata pelajaran (Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 dalam lampiran III) dinyatakan bahwa guru berperan aktif dalam pengembangan budaya di sekolah. Perilaku dan sikap peserta didik tumbuh berkembang selama berada di sekolah dan perkembangannya dipengaruhi oleh struktur dan budaya sekolah, serta interaksi dengan komponen yang ada di sekolah, seperti kepala sekolah, guru, dan antar peserta didik.
Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.
Makalah Bahasa Indonesia (Manusia dan Ilmu Pengetahuan)
Pada Kurikulum 2013, pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks. Pada pendekatan ini diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa, baik verbal maupun nonverbal, yang mengungkapkan makna secara kontekstual.
Struktur teks membentuk struktur berpikir, sehingga di setiap penguasaan jenis teks tertentu, siswa akan memiliki kemampuan berpikir sesuai dengan struktur teks yang dikuasainya. Dengan berbagai macam teks yang dikuasainya, siswa akan mampu menguasai berbagai struktur berpikir. Bahkan, satu topik tertentu dapat disajikan ke dalam jenis teks yang berbeda dan tentunya dengan struktur berpikir yang berbeda pula. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai.
Berdasarkan prinsip tersebut guru berperan untuk membuat peserta didik agar gemar membaca dan gemar menulis di sekolah maupun di rumah. Semakin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya nanti. Hanya dengan cara itu, peserta didik dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai.
Melalui pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dalam Kurikulum 2013, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual.
Metode pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMP, SMA, dan SMK terdiri atas empat tahap, yaitu: 1) tahap pembangunan konteks, 2) tahap pemodelan teks, 3) tahap pembuatan teks secara bersama-sama, dan 4) tahap pembuatan teks secara mandiri. Sehubungan dengan perubahan konten materi dan metode pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013, guru perlu meng-upgrate pengetahuan dan meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan kurikulum dan tantangan zaman.
Berdasarkan pasal 22 Ortala Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, tugas pokok kepala unit Pengembangan Bahasa adalah Mengembangkan Bahasa dan menyelenggarakan kegiatan sertifikasi pelatihan Bahasa asing dan kursus untuk berbagai keperluan dalam kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi , bisnis dan komunikasi.
Sementara bahasa asing, tutur Dadang, kedudukannya berfungsi sebagai penunjang komunikasi internasional seperti diplomasi dan politik. Selain itu, juga menjadi pentransfer ilmu pengetahuan dan sumber pengayaan kosa kata Bahasa Indonesia. 2ff7e9595c
Comments